Konsumsi makanan yang mengandung kalsium anak Indonesia secara umum masih rendah. Padahal, 99 persen kandungan kalsium di dalam tubuh berada di tulang sehingga akan memengaruhi pertumbuhan tubuh.
Dr Fauzi mengatakan, kalsium berperan dalam proses pertumbuhan tulang dan gigi, proses pembekuan darah, fungsi kerja otot dan jantung, metabolisme tingkat sel, sistem saraf, dan masih banyak lagi. "Metabolisme tubuh sangat memerlukan kalsium," katanya.
Sumber kalsium, kata Dr Fauzi, berasal dari nabati seperti sayuran daun hijau (brokoli, bayam, sawi, daun pepaya, daun singkong, daun labu), biji-bijian (kenari, wijen, almond), dan kacang-kacangan (kedelai, kacang merah, kacang polo). "Untuk dari hewan seperti daging sapi, kambing, udang, ikan, telur, susu, dan produk susu seperti yogurt, keju, es krim," ucapnya.
Dr Rizal menjelaskan, berdasarkan data Departemen Kesehatan kebutuhan kalsium bagi anak bervariasi sesuai usia. Untuk kelompok anak usia 0-6 bulan memerlukan 200 mg, 7-11 bulan 400 mg, 1-6 tahun 500 mg, 7-9 tahun 600 mg, dan 10-18 tahun 1.000 mg.
Menurutnya, jika asupan kalsium kurang akan timbul gejala lesu, lemah, berkeringat, kram otot, nyeri perut, gangguan tidur, pembentukan tulang tidak optimal, tulang keropos, proses pembekuan darah terganggu. "Jika terus-menerus akan mempengaruhi proses tumbuh kembang," ujarnya.
No comments:
Post a Comment