Tuesday, June 16, 2009

Iklim Berubah, Mamalia Purba Berganti Makanan

Studi yang dilakukan University of Florida, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa mamalia mengubah niche makanannya berdasarkan perubahan lingkungan yang dipicu perubahan iklim. Penemuan ini bertolak belakang dengan asumsi umum bahwa spesies tetap mempertahankan relung makanannya meski terjadi pemanasan global.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Larisa DeSantis, paleontologis vertebrata dari Florida Museum of Natural History, memeriksa fosil gigi mamalia di dua lokasi yang mewakili dua iklim berbeda di Florida, yaitu periode es sekitar 1,9 juta tahun lalu dan periode antar-es yang lebih hangat 1,3 juta tahun lalu. Para ilmuwan menemukan bahwa pemanasan antar-es menghasilkan perubahan drastis dalam diet kelompok binatang di kedua lokasi. "Ketika orang membuat pemodelan distribusi mamalia di masa depan, mereka mengasumsikan bahwa relung mamalia itu saat ini akan tetap sama di masa depan," kata DeSantis.

Robert Feranec, kurator paleontologi vertebrata di New York State Museum, menyatakan para ilmuwan tidak bisa memperkirakan apa yang akan dilakukan spesies tertentu berdasarkan ekologinya saat ini. "Studi ini menunjukkan bahwa perubahan iklim berpengaruh pada ekosistem dan mamalia, juga responsnya jauh lebih rumit," kata Feranec, yang juga terlibat dalam studi itu.

Kedua lokasi itu terletak di pantai Teluk Florida. Selama periode es, permukaan es terendah nyaris dua kali lebar Florida bila dibandingkan dengan periode hangat singkat di antara dua periode es. Tetapi karena letak Florida yang berbatasan dengan daerah tropis, lapisan es sama sekali tak terbentuk selama periode es. Meski demikian, kedua lokasi memperlihatkan perubahan ekologis antara dua periode tersebut.

Kelompok binatang yang menghuni dua lokasi memiliki persamaan sehingga memudahkan DeSantis mengamati bagaimana mamalia dan lingkungannya merespons pemanasan antardua periode es. Riset dilakukan dengan memeriksa isotop karbon dan oksigen dalam email fosil gigi. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui diet mamalia sedang sampai besar, seperti pronghorn, rusa, llama, peccary, tapir, kuda, mastodon, mammoth, dan gomphothere, sekelompok binatang mirip gajah yang telah punah.

Binatang di lokasi es lebih banyak menyantap pohon dan semak, sedangkan binatang sama di daerah interglacial yang lebih hangat menjadi binatang pemakan campuran yang juga mengunyah rerumputan. Meningkatnya konsumsi rerumputan oleh mamalia mirip gajah dan pemakan campuran itu mengindikasikan padang rumput Florida meluas pada periode antar-es.

Tempo Interaktif

No comments:

Post a Comment