Tuesday, June 16, 2009

Si Kerdil dari Pegunungan Andes

Begitu kecilnya katak ini, sampai-sampai dia "muat" di ujung jari manusia. Noblella pygmaea ini adalah katak mini, katak terkecil yang pernah ditemukan di Andes dan salah satu amfibi terkecil di dunia.

Hanya dengkungannya yang terdengar dari dedaunan di tanah berlumut di hutan terpencil di dataran tinggi Taman Nasional Manu, sampai herpetolog Jerman dan Peru menemukan amfibi mungil itu di bagian tenggara Peru. Nama populer spesies baru ini, katak kerdil noble, sungguh menggambarkan binatang yang hanya memiliki panjang rata-rata 11,4 milimeter.

Keberadaan katak itu diperkenalkan oleh Edgar Lehr, herpetolog Jerman, dalam sebuah makalah yang dipublikasikan di jurnal Copeia terbaru. Ahli reptil dari Senckenberg Natural History Collection Dresden itu menemukan katak itu bersama ahli ekologi, Alessandro Catenazzi dari University of California di Berkeley, Amerika Serikat.

Reptil kerdil itu ditemukan dalam sebuah kerja lapangan di stasiun riset Wayqecha. Tak hanya ukurannya yang membuat katak itu baru ditemukan, tapi warna kulit yang kecokelatan diketahui mampu mengkamuflase Noblella dengan sempurna. Katak itu bisa ditemukan berkat bantuan masyarakat asli yang tinggal di dekat Taman Nasional Manu.

Taman Nasional Manu memang terkenal sebagai "hot spot" di hutan hujan dataran rendah, sebuah tempat dengan keanekaragaman hayati yang berlimpah. Meski begitu, cagar biosfer itu juga memelihara kawasan hutan pegunungan yang amat luas, tempat yang kerap diselimuti kabut.

Di lingkungan terpencil itu, banyak tumbuhan dan fauna yang bisa berkembang tanpa gangguan dan sangat beradaptasi dengan suhu rendah dan kelembapan dengan temperatur rata-rata harian 11 derajat Celsius. Studi genetik memperlihatkan bahwa keanekaragaman amfibi di kawasan itu amat dipandang remeh sehingga Edgar Lehr dan Alessandro Catenazzi yakin, selain Noblella pygmaea, masih banyak amfibi lain di Pegunungan Andes yang belum ditemukan. Para ilmuwan itu memperkirakan dalam beberapa tahun mendatang mereka bisa menemukan spesies baru lagi.

Saat ini, katak kerdil tersebut adalah salah satu vertebrata terkecil yang pernah ditemukan di atas 3.000 meter. Pada ketinggian itu, umumnya spesies fauna yang ditemukan cenderung lebih besar daripada congeneric atau spesies serupa yang hidup di dataran rendah.

Noblella pygmaea mendiami hutan kabut, semak pegunungan, dan rerumputan di dataran tinggi pada ketinggian 3.025-3.190 meter di atas permukaan laut. Selain ukurannya mungil, katak ini memiliki telunjuk yang amat panjang, membedakannya dari katak pygmy lain di pegunungan Peru.

Tempo Interaktif

No comments:

Post a Comment