Berbeda dengan sayap ngengat nocturnal yang umumnya didominasi warna kecoklatan yang membosankan, jenis ngengat yang baru ditemukan di Pegunungan Chiricahua, sebelah timur Tucson, Arizona, ini merupakan perkecualian. Sayapnya berwarna merah jambu.
Ahli biologi University of Arizona, Bruce Walsh, menemukan serangga tersebut secara tak sengaja ketika sedang menekuni hobinya mengumpulkan ngengat di pegunungan itu. Pakar perkembangbiakan binatang dan tumbuhan itu menangkap ngengat dengan cara menyinari selembar kertas dengan lampu merkuri. Ngengat bakal tertarik oleh cahaya dan mendarat di atas kertas.
"Ngengat besar ini hinggap di situ dan kami tidak menduga dia adalah spesies baru karena mirip dengan ngengat sutera," kata Walsh. "Ngengat sutera Doris yang makan di pohon pinus mempunyai sayap berwana gelap dengan sedikit warna pink di sayap belakangnya. Serangga ini umum ditemukan di sana."
Ketika diteliti lebih dekat, ngengat betina itu ternyata spesies berbeda dari famili yang juga berbeda dari ngengat sutera. Ngengat marga Lithophane, yang merupakan anggota famili ngengat nocturnal, biasanya memiliki sayap berwarna kecoklatan, namun serangga temuan Walsh justru bersayap pink terang. Tes DNA memastikan ngengat itu adalah spesies baru.
Walsh menamai ngengat itu Lithophane leeae, seperti nama istrinya, Lee, yang menyukai warna merah jambu. Temuan ini dipublikasikan secara detail dalam jurnal Zoo Keys.
Meski populasinya diperkirakan cukup banyak, tetapi ngengat ini cukup sulit ditemukan karena ngengat seperti Lithophane cenderung menghabiskan musim dingin pada daerah yang lebih tinggi, berhibernasi ketika salju menumpuk menutupi tanah dan terbang begitu musim semi tiba.
Tempo Interaktif
No comments:
Post a Comment